Bayi Tabung (IVF) Vs Inseminasi (IUI), Mana yang Lebih Baik?

Bayi Tabung (IVF) Vs Inseminasi (IUI), Mana yang Lebih Baik?
Credits: Freepik

Bagikan :


Tidak semua pasangan suami istri memiliki pengalaman yang mudah terkait kehamilan. Sebagian di antaranya harus melakukan usaha ekstra dengan intervensi medis agar bisa hamil.

Ada dua jenis intervensi medis yang membantu meningkatkan peluang kehamilan, yaitu inseminasi buatan (IUI) dan juga bayi tabung (IVF). Mana yang lebih baik di antara keduanya?

 

Apa itu Inseminasi Buatan (IUI)

Inseminasi intrauterin (IUI) adalah program kesuburan di mana sperma pasangan akan dimasukkan langsung ke dalam rahim wanita, membuat sperma memiliki kesempatan lebih baik dalam membuahi sel telur. IUI dapat meningkatkan peluang kehamilan bagi sebagian orang khususnya dengan kondisi sebagai berikut:

  • Telah mencoba hamil setidaknya selama satu tahun tanpa penyebab ketidaksuburan yang diketahui
  • Pasangan pria memiliki angka yang sedikit lebih rendah terkait jumlah sperma atau persentase sperma yang bisa bergerak dengan baik
  • Pasangan wanita memiliki jaringan parut di leher rahim
  • Wanita yang ingin hamil dengan menggunakan sperma donor

Sebelum prosedur, Anda dan pasangan bisa diperlukan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:

  • Pemeriksaan darah dan sperma untuk memeriksa adanya penyakit infeksi seperti HIV, sifilis, atau hepatitis
  • Pap smear dalam satu tahun terakhir
  • Sejenis x-ray (histerosalpingogram) untuk melihat bila wanita memiliki minimal satu saluran tuba fallopi yang tidak tersumbat
  • Pemeriksaan terkait kesuburan seperti analisis sperma pada pria dan melihat masa ovulasi wanita

Prosedur IUI berlangsung cukup singkat dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan yang berarti. Dokter akan mengumpulkan sampel sperma kemudian mencucinya dan menghilangkan kotoran atau sperma yang tidak bergerak. Selanjutnya, dokter akan menggunakan kateter untuk menempatkan sperma yang telah dicuci langsung ke dalam rahim.

Dengan metode tersebut sperma akan lebih cepat dan mudah mencapai sel telur untuk membuahinya.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Intrauterine Insemination (IUI) dan In-vitro Fertilization (IVF)

 

Apa Itu Bayi Tabung (IVF)

Bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) adalah rangkaian prosedur yang lebih kompleks guna meningkatkan peluang kehamilan. Prosedur ini lebih banyak digunakan untuk membantu problem kesuburan dan mencegah masalah genetik selama usaha kehamilan.

Prosedur bayi tabung disarankan untuk diberikan pada wanita yang berusaha hamil di usia lebih dari 40 tahun, atau bila Anda atau pasangan memiliki problem kesehatan di antaranya:

  • Kerusakan atau penyumbatan pada saluran tuba falopi
  • Ovulasi yang tidak normal
  • Endometriosis
  • Memiliki fibroid atau tumor jinak pada rahim
  • Telah menjalani ligasi tuba
  • Gangguan pada bentuk, konsentrasi, atau pergerakan sperma
  • Masalah kesuburan yang tidak diketahui jelas apa penyebabnya
  • Memiliki riwayat kelainan genetik

Sebelum memulai prosedur bayi tabung, Anda dan pasangan harus menjalani serangkaian skrining di antaranya:

  • Pengujian cadangan ovarium untuk menentukan jumlah dan kualitas sel telur
  • Analisis sperma
  • Skrining penyakit menular
  • Percobaan transfer embrio untuk mengetahui kedalaman rahim
  • Pemeriksaan rahim seperti kondisi dinding rahim

 

Prosedur IVF meliputi beberapa langkah seperti stimulasi ovarium, pengambilan sel telur dan sampel sperma, proses pembuahan serta pemindahan embrio ke dalam rahim. Embrio yang berhasil melekat di dinding rahim kemudian akan tumbuh dan berkembang. Satu siklus IVF bisa memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu, dan mungkin Anda bisa membutuhkan lebih dari satu siklus IVF.

Baca Juga: Siapa yang Boleh dan Tak Boleh Menjalani Program Bayi Tabung (IVF)?

 

Mana yang Lebih Baik, Bayi Tabung atau Inseminasi?

Baik program bayi tabung dan inseminasi sama-sama meningkatkan peluang kehamilan, namun kedua program ini tidak menjamin keberhasilan kehamilan. Keberhasilan kehamilan ditentukan oleh beragam faktor seperti usia, kondisi kesehatan dan kemungkinan penyebab ketidaksuburan.

Untuk mengetahui mana yang lebih baik bagi Anda, Anda perlu mendiskusikannya dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan terkait organ reproduksi, masalah kesuburan yang melatarbelakangi dan juga riwayat kesehatan keluarga Anda.

Pada kondisi yang tidak terlalu rumit, dokter akan merekomendasikan inseminasi terlebih dahulu. Program ini lebih murah dibandingkan bayi tabung dengan memiliki tingkat keberhasilan kumulatif 40-50%. Program bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, sekitar 50-75% namun membutuhkan proses yang lebih panjang dan biaya lebih mahal.

 

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care saat mengalami keluhan kesehatan atau ingin bertanya lebih lanjut tentang perencanaan kehamilan.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 19 Mei 2023 | 05:38